3 Warung Rawon Legendaris di Jawa Timur
CampurKita - Rawon bukan sekadar sup hitam dari Jawa Timur — ia adalah kenangan dalam setiap sendoknya.
Kuahnya gelap dari kluwek, aromanya kuat dari rempah, dan rasanya... campuran antara gurih, hangat, dan sedikit misterius.
Kalau kamu pecinta kuliner sejati, tiga warung ini adalah destinasi wajib — tempat di mana rawon disajikan bukan hanya sebagai makanan, tapi sebagai warisan.
1. Rawon Setan – Surabaya
Dinamakan “setan” bukan karena mistis, tapi karena bukanya malam-malam.
Warung ini berdiri sejak 1950-an, dan tetap ramai hingga dini hari.
Ciri khasnya: kuah pekat kluwek, potongan daging besar, sambal pedas tajam, dan taburan taoge segar.
Aromanya menyeruak bahkan dari seberang jalan — perpaduan kaldu daging dan kluwek yang membuat siapa pun tergoda.
Rasanya seperti pelukan hangat di tengah malam kota yang sibuk.
2. Rawon Nguling – Probolinggo
Legenda sejati yang sudah dikenal seluruh Nusantara.
Bumbunya lebih ringan, tapi aromanya dalam dan bersih.
Setiap potongan daging empuk dan tidak amis, kuahnya terasa “bersahaja” — tidak terlalu berat, tapi tetap menggigit.
Disajikan dengan nasi hangat, sambal terasi, dan kerupuk udang renyah.
Rawon Nguling mengajarkan bahwa kekuatan rasa tidak harus dari bumbu yang berat, tapi dari keseimbangan.
3. Rawon Kalkulator – Taman Bungkul, Surabaya
Namanya unik karena pelayannya menghitung harga super cepat seperti kalkulator.
Kuahnya sedikit lebih encer, cocok untuk yang suka rasa ringan.
Tapi keistimewaannya ada pada bumbu bawang goreng dan empal suwir gurihnya.
Suasana warung yang ramai dan aroma nasi panas membuat makan di sini terasa hidup.
Filosofi di Balik Rawon
Kluwek — bahan utama rawon — dulu dianggap racun sebelum diolah dengan benar.
Namun, di tangan orang Jawa Timur, bahan itu justru menjadi sumber cita rasa.
Rawon mengajarkan bahwa apa yang gelap tidak selalu menakutkan, kadang justru menyimpan rasa paling dalam.
Penutup
Tiga warung ini adalah bukti bahwa kelezatan sejati tak perlu kemasan mewah.
Cukup semangkuk rawon panas, sepiring nasi putih, dan hati yang siap jatuh cinta pada rasa.
Di setiap suapan, kamu bisa merasakan sejarah, kesabaran, dan cinta dari dapur Jawa Timur.
💬 Pertanyaan Campur:
Kamu tim Rawon Setan yang pedas dan pekat, atau lebih suka Rawon Nguling yang lembut dan klasik? Ceritakan pilihanmu di kolom komentar!