Bakso Malang: Dari Gerobak Hingga Restoran Modern

Bakso Malang: Dari Gerobak Hingga Restoran Modern

  • Penulis Campurkita
  • 9 Oktober 2025
  • 6 menit

CampurKita - Bunyi “tok-tok-tok” dari gerobak bakso yang lewat sore hari selalu membawa kenangan. Suara yang sederhana itu mampu membuat banyak orang menoleh, berharap semangkuk bakso hangat akan segera tersaji di meja.

Dari sekian banyak jenis bakso di Indonesia, Bakso Malang punya ciri khas yang membuatnya menonjol — lengkap dengan pangsit goreng renyah, tahu isi, mie kuning, bihun, dan kuah kaldu gurih yang bikin hati hangat.
Kini, dari gerobak keliling hingga restoran modern, Bakso Malang telah menjadi ikon kuliner nasional.

Sejarah Singkat Bakso Malang

Kata “bakso” berasal dari bahasa Hokkian bak-so, yang berarti daging cincang. Namun, adaptasi khas Jawa Timur melahirkan versi yang lebih gurih, lembut, dan penuh variasi.
Bakso Malang diyakini mulai populer sejak tahun 1970-an ketika banyak perantau asal Malang menjajakan bakso keliling di kota-kota besar.
Ciri khasnya? Kuah kaldu sapi yang kuat dan beraroma bawang goreng, disajikan dengan pelengkap lengkap — dari mie, tahu, siomay rebus, hingga pangsit goreng kriuk.

Ragam Bakso Malang

Salah satu hal yang membuat Bakso Malang menarik adalah keberagamannya. Dalam satu mangkuk, kamu bisa menemukan berbagai tekstur dan rasa:

  • Bakso halus: lembut dan kenyal, dibuat dari daging sapi pilihan.

  • Bakso urat: lebih padat dan bertekstur, cocok bagi pencinta sensasi “kres-kres”.

  • Bakso goreng: renyah di luar, kenyal di dalam, biasanya disajikan kering.

  • Pangsit goreng: elemen wajib yang memberi kontras tekstur.

  • Tahu isi & siomay: tambahan yang menambah cita rasa gurih.

Dengan satu suapan, kamu bisa merasakan perpaduan kuah hangat, mie lembut, dan renyahnya pangsit — harmoni rasa yang sempurna di setiap mangkuk.

Rahasia Kuah Kaldu yang Menggoda

Kelezatan Bakso Malang tak lepas dari kuah kaldunya.
Prosesnya sederhana tapi penuh kesabaran: tulang sapi direbus selama berjam-jam bersama bawang putih, daun bawang, dan sedikit garam.
Aroma kaldu yang lembut namun kuat inilah yang menjadi jiwa dari setiap mangkuk bakso.
Tak sedikit penjual yang memiliki resep rahasia turun-temurun — ada yang menambahkan pala, jahe, bahkan sedikit kecap asin untuk rasa lebih dalam.

Dari Jalanan ke Restoran

Dulu, Bakso Malang identik dengan gerobak keliling dan mangkuk logam yang disajikan di pinggir jalan. Tapi kini, kuliner ini telah naik kelas.
Di kota besar, Bakso Malang hadir dalam restoran modern dengan konsep family dining, lengkap dengan menu bakso bakar, bakso isi keju, hingga bakso lava pedas.
Namun satu hal yang tetap tidak berubah: esensi kehangatan di setiap mangkuknya.

Rekomendasi Bakso Malang Terkenal

  1. Bakso President – Malang
    Terkenal karena berada di samping rel kereta api, pengalaman makan yang unik dengan suara “krek krek” kereta lewat.

  2. Bakso Damas – Malang
    Cita rasa tradisional, kuah gurih kaldu tulang yang melegenda.

  3. Bakso Kota Cak Man – Nasional
    Pionir Bakso Malang modern, kini punya cabang di berbagai kota besar Indonesia.

Bakso Malang adalah bukti bahwa kuliner bisa menembus batas sosial dan waktu. Dari pedagang keliling di gang sempit hingga restoran ber-AC di ibu kota, rasanya tetap sama — hangat, gurih, dan penuh kenangan.
Mangkuk bakso bukan sekadar makanan, tapi juga simbol keakraban orang Indonesia yang suka berbagi cerita di sela kepulan asap kuah hangat.