Es Campur: Kesegaran Manis dari Kaki Lima hingga Restoran Modern

Es Campur: Kesegaran Manis dari Kaki Lima hingga Restoran Modern

  • Penulis Campurkita
  • 4 Oktober 2025
  • 9 menit

CampurKita - Di tengah teriknya siang hari, tidak ada yang lebih menyegarkan selain segelas es campur. Minuman khas Indonesia ini begitu populer karena isinya yang berwarna-warni, rasa manis yang pas, dan sensasi segar dari es serut. Es campur tidak hanya sekadar pelepas dahaga, tetapi juga cerminan keberagaman kuliner Nusantara. Setiap daerah punya versi berbeda, setiap penjual punya racikan unik, dan setiap gelas selalu menghadirkan cerita tersendiri.

Sejarah & Asal Usul Es Campur

Es campur sudah ada sejak lama sebagai jajanan tradisional di berbagai kota di Indonesia. Nama “campur” sendiri berasal dari cara penyajiannya yang memang mencampurkan berbagai bahan menjadi satu: cincau, tape, kolang-kaling, alpukat, sirup merah, hingga susu kental manis.
Hidangan ini populer terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, hingga Makassar. Menariknya, setiap daerah punya ciri khas masing-masing. Di Medan, misalnya, es campur biasanya lebih kaya topping dengan tambahan kacang merah dan buah segar. Sementara di Jawa, es campur cenderung sederhana dengan dominasi tape dan cincau.

Isi & Variasi Es Campur

Salah satu daya tarik utama es campur adalah keragamannya. Tidak ada “aturan baku” tentang apa saja isi es campur. Namun, umumnya terdiri dari:

  • Cincau hitam atau hijau – memberi rasa segar dan tekstur kenyal.

  • Tape singkong atau tape ketan – menambah rasa manis fermentasi yang khas.

  • Kolang-kaling – kenyal dan segar.

  • Buah segar – alpukat, nangka, melon, atau semangka.

  • Sirup merah & susu kental manis – memberikan cita rasa manis yang khas.

  • Es serut atau es batu kecil – penyejuk utama.

Selain versi tradisional, kini ada banyak kreasi modern: es campur dengan tambahan es krim, jelly, nata de coco, bahkan boba. Perpaduan ini membuat es campur tetap relevan dan diminati generasi muda.

Review: Es Campur Kaki Lima vs Versi Modern

Saya mencoba dua versi es campur yang berbeda untuk merasakan bagaimana kuliner ini bertransformasi.

  1. Es Campur Kaki Lima – Harganya hanya Rp10.000 per mangkuk. Isinya sederhana: cincau, tape, kolang-kaling, sirup merah, dan susu kental manis. Rasanya manis, segar, dan membangkitkan nostalgia masa kecil.

  2. Es Campur Modern di Kafe – Disajikan dalam gelas besar dengan harga Rp35.000. Isinya lebih “kekinian”: ada alpukat segar, jelly warna-warni, boba, es krim vanilla, dan sirup dengan rasa buah tropis. Rasanya lebih kompleks, presentasi lebih cantik, dan cocok untuk anak muda yang suka foto-foto.

Keduanya sama-sama menyegarkan, namun punya segmentasi pasar berbeda. Versi kaki lima tetap jadi favorit karena murah dan autentik, sedangkan versi modern menarik karena inovatif dan instagramable.

Es Campur & Minuman Campur Asia Lain

Jika dibandingkan dengan minuman sejenis di Asia, es campur punya “saudara jauh”:

  • Halo-halo (Filipina): mirip es campur, berisi buah, jelly, kacang, dan es serut, disajikan dengan susu evaporasi.

  • Chendol (Malaysia): dominan dengan cendol hijau dan santan.

  • Ais Kacang (Singapura): kaya topping dengan kacang merah, jagung, hingga buah kering.

Namun, es campur tetap unik karena menggunakan tape, kolang-kaling, dan sirup merah khas Indonesia.

Rekomendasi Es Campur Populer di Indonesia

Beberapa tempat yang terkenal dengan es campurnya:

  1. Es Campur A Hok – Medan
    Legendaris sejak 1980-an, terkenal dengan topping kacang merah dan alpukat.

  2. Es Campur Ko Acia – Surabaya
    Penuh nostalgia, dengan rasa klasik yang tetap konsisten.

  3. Es Campur Sinar Garut – Jakarta
    Terkenal di kawasan Pasar Baru, salah satu destinasi kuliner wajib.

  4. Es Campur Bandung Cihampelas
    Variannya banyak dan jadi incaran wisatawan.

Tips Membuat Es Campur di Rumah

  • Gunakan es serut agar minuman terasa lebih lembut dibanding es batu biasa.

  • Pilih buah yang manis alami, seperti alpukat matang dan nangka.

  • Tambahkan sedikit gula cair atau madu untuk rasa lebih sehat.

  • Untuk versi modern, coba tambahkan topping seperti es krim vanilla atau jelly rasa buah.

Penutup

Es campur bukan hanya minuman pelepas dahaga, melainkan bagian dari identitas kuliner Indonesia. Dari kaki lima yang sederhana hingga kafe modern yang penuh inovasi, es campur selalu punya tempat di hati pecinta kuliner. Setiap sendokannya menyajikan kombinasi rasa manis, segar, dan kenyal yang sulit ditolak.
Di balik kesederhanaannya, es campur adalah simbol keberagaman bahan yang berpadu harmonis — sejalan dengan semangat CampurKita: menyatukan rasa, budaya, dan cerita dalam satu wadah.