Kerak Telor: Warisan Kuliner Betawi yang Mulai Langka
CampurKita - Di tengah gemerlap Jakarta yang modern, aroma gosong manis dari wajan tanah liat masih sesekali muncul di acara-acara budaya.
Ya, itulah kerak telor — kuliner khas Betawi yang dulu mudah ditemukan di setiap sudut kota, kini perlahan menjadi langka.
Namun setiap kali ada yang membuatnya, suasana langsung berubah menjadi nostalgia: suara spatula besi, letupan arang, dan wangi kelapa sangrai yang menggoda.
Asal Usul Kerak Telor
Kerak telor sudah dikenal sejak masa kolonial Belanda.
Awalnya, hidangan ini dibuat oleh masyarakat Betawi sebagai bentuk kreativitas memanfaatkan bahan sederhana: beras ketan, telur, ebi, dan kelapa parut.
Namun di tangan orang Betawi, bahan sederhana itu berubah jadi makanan istimewa — renyah di luar, gurih lembut di dalam.
Konon, kerak telor pernah menjadi “camilan bangsawan” di acara-acara penting, termasuk perayaan ulang tahun Batavia pada abad ke-19.
Proses Unik yang Tak Tergantikan
Membuat kerak telor tidak bisa buru-buru.
Beras ketan direndam semalam, lalu dimasak di atas wajan kecil. Setelah itu, telur ayam atau bebek dipecahkan dan dicampur dengan ebi halus, garam, dan lada.
Setelah matang setengah, penjual akan membalikkan wajan terbalik di atas bara arang — tanpa minyak sama sekali!
Proses ini membuat bagian bawah kerak telor kering dan renyah, sementara bagian dalam tetap lembut dan harum.
Aroma gosong khas dari ketan dan kelapa parut sangrai inilah yang membuat kerak telor begitu istimewa.
Dua Versi Kerak Telor
-
Kerak Telor Ayam – Rasanya lebih ringan, cocok untuk yang tidak terlalu suka aroma tajam.
-
Kerak Telor Bebek – Versi klasik dan lebih gurih, dengan rasa lemak telur yang kuat dan tekstur renyah sempurna.
Taburan serundeng kelapa dan bawang goreng di atasnya menambah cita rasa serta penampilan yang menggoda.
Simbol Budaya Betawi
Kerak telor bukan hanya makanan, tapi simbol identitas Betawi.
Ia hadir di setiap Festival Setu Babakan, Pekan Raya Jakarta (PRJ), dan berbagai acara adat.
Bagi orang Betawi, kerak telor adalah pengingat masa kecil, aroma kampung, dan warisan yang harus dijaga di tengah derasnya modernisasi.
Tempat Terkenal Menyajikan Kerak Telor
-
Setu Babakan – Jagakarsa
Pusat budaya Betawi tempat kamu bisa melihat pembuatan kerak telor secara tradisional. -
Pekan Raya Jakarta (PRJ) – Kemayoran
Setiap tahun, kerak telor selalu jadi bintang kuliner di antara deretan jajanan modern. -
Monas Area – Jakarta Pusat
Sore hari di sekitar Monas, kamu masih bisa menemukan penjual kerak telor yang setia menjaga rasa klasiknya.
Kuliner yang Mulai Langka
Sayangnya, generasi muda mulai jarang melanjutkan usaha jualan kerak telor.
Butuh waktu lama, tenaga ekstra, dan hasilnya tidak selalu cepat laku di tengah tren makanan cepat saji.
Namun, beberapa komunitas Betawi kini mulai melestarikan resep dan teknik tradisionalnya, agar kerak telor tidak sekadar menjadi kenangan, tapi tetap hidup di lidah generasi baru.
Kerak telor adalah cermin dari semangat Betawi: sederhana, kuat, dan berkarakter.
Di tengah zaman serba instan, kerak telor mengingatkan kita untuk menghargai proses — bahwa sesuatu yang dibuat dengan sabar dan cinta selalu punya rasa yang tak tergantikan.