Rawon Surabaya: Sup Hitam dengan Sejuta Rasa

Rawon Surabaya: Sup Hitam dengan Sejuta Rasa

  • Penulis Campurkita
  • 7 Oktober 2025
  • 5 menit

CampurKita - Ada aroma khas yang langsung menggoda saat rawon disajikan — gurihnya daging sapi berpadu dengan kuah hitam pekat yang memikat.

Dari sekian banyak kuliner khas Jawa Timur, Rawon Surabaya punya tempat istimewa. Warna hitamnya yang eksotis sering kali membuat orang penasaran, tapi sekali mencicipinya, siapa pun akan jatuh cinta.
Inilah kuliner yang membuktikan bahwa rasa tidak selalu diukur dari penampilan, tapi dari kedalaman bumbunya.

Sejarah & Asal Usul Rawon

Rawon dipercaya berasal dari wilayah Surabaya dan sekitarnya, dan sudah eksis sejak zaman kerajaan Mataram Kuno.
Ciri khas utamanya terletak pada bumbu kluwek, biji hitam yang memberikan warna gelap dan rasa gurih-pahit yang khas. Bumbu ini awalnya digunakan sebagai pengawet alami dan penambah cita rasa, tapi lama-kelamaan menjadi jiwa dari masakan rawon itu sendiri.

Kata “rawon” diyakini berasal dari bahasa Jawa kuno “rawa” yang berarti “kuah daging”.
Seiring waktu, rawon menjadi identitas kuliner Jawa Timur dan bahkan sering disebut sebagai “sup hitam terenak di dunia”.

Rahasia Rasa Rawon

Kelezatan rawon terletak pada perpaduan rempah yang harmonis.
Berikut bahan utamanya:

  • Daging sapi bagian sandung lamur (lembut tapi tetap bertekstur)

  • Bumbu halus: bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas, serai, dan tentu saja kluwek

  • Pelengkap: taoge pendek, telur asin, sambal terasi, dan nasi putih hangat

Setelah semua bahan dimasak perlahan selama berjam-jam, kuahnya berubah menjadi hitam kecokelatan — kental, gurih, dan harum rempahnya menguar menggoda.

Proses Memasak yang Menguji Kesabaran

Tidak ada rawon instan yang benar-benar enak.
Prosesnya panjang: daging harus direbus hingga empuk, bumbu ditumis sampai benar-benar matang agar tidak langu, lalu dimasukkan kluwek yang sudah disaring untuk mendapatkan warna dan rasa sempurna.
Bagi masyarakat Surabaya, memasak rawon bukan sekadar urusan perut, tapi juga bentuk penghormatan pada tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Rawon dalam Budaya Jawa Timur

Rawon sering hadir di acara besar seperti pernikahan, selamatan, dan perayaan keluarga.
Filosofinya: “rasa yang dalam datang dari proses yang panjang” — sama seperti hubungan manusia yang kuat karena ditempa waktu.
Tak heran, banyak orang bilang, “Kalau belum makan rawon, belum benar-benar ke Surabaya.”

Tempat Makan Rawon Legendaris di Surabaya

  1. Rawon Setan – Embong Malang
    Dikenal karena buka malam hari, dengan kuah gurih pedas yang menggigit.

  2. Rawon Kalkulator – Taman Bungkul
    Unik karena pembayarannya cepat seperti kalkulator hidup, tapi rasanya luar biasa.

  3. Rawon Nguling – Probolinggo & Surabaya
    Kuahnya lebih ringan dan dagingnya lembut — versi keluarga yang menenangkan.

Rawon adalah simbol rasa Indonesia yang dalam dan penuh cerita. Dari kluwek yang gelap, lahirlah cita rasa gurih yang terang di lidah.
Seperti hidup — terkadang yang terlihat sederhana justru menyimpan kedalaman yang luar biasa.
Jadi, kalau nanti kamu berkunjung ke Surabaya, sempatkan mencicipi semangkuk rawon hangat — bukan sekadar makanan, tapi potongan sejarah yang masih hidup.