Review: Kuliner Malam Kaki Lima di Jakarta Pusat
CampurKita - Jakarta Pusat tidak hanya hidup di siang hari. Saat malam tiba, lampu-lampu jalan menyala, aroma sate, nasi goreng, dan mie tek-tek mulai menguasai udara.
Inilah wajah lain ibu kota — ramai, sederhana, tapi penuh cita rasa.
Kali ini CampurKita.xyz menjelajah tiga spot kuliner malam kaki lima di Jakarta Pusat yang selalu jadi magnet bagi para pencinta makanan jalanan sejati.
1. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih – Legenda Malam Jakarta
📍 Jalan Kebon Sirih, Menteng
Bisa dibilang ini ikon sejati kuliner malam Jakarta.
Berdiri sejak tahun 1958, aroma bumbu rempah dan kambing muda yang ditumis di atas wajan besar jadi daya tarik utamanya.
Nasi gorengnya berwarna cokelat tua dengan potongan daging kambing empuk dan rasa rempah yang mendalam.
Aroma kapulaga, kayu manis, dan cengkih membuatnya berbeda dari nasi goreng biasa.
Jangan heran kalau antrean mengular hingga tengah malam!
2. Sate Khas Senayan Versi Kaki Lima – Dekat Tugu Tani
📍 Jalan Ridwan Rais
Bukan cabang restoran, tapi versi kaki limanya yang melegenda.
Sate ayam dan kambing dibakar di atas bara arang, disajikan dengan lontong dan bumbu kacang lembut.
Yang membuat istimewa adalah bumbu kecap rawit dan sambal bawang yang menggigit di lidah.
Rasanya otentik, aromanya menggoda, dan suasananya khas Jakarta malam — ramai, riuh, tapi hangat.
3. Bubur Ayam Cikini – Teman Hangat Tengah Malam
📍 Dekat Stasiun Cikini
Untuk yang mencari sesuatu yang lembut dan menenangkan, bubur ayam Cikini adalah jawabannya.
Tekstur buburnya halus, topping-nya lengkap: ayam suwir, cakwe, ati ampela, dan kerupuk renyah.
Kuah kaldunya gurih, berpadu sempurna dengan kecap asin dan sedikit sambal.
Menikmati semangkuk bubur hangat di trotoar sambil mendengar suara kendaraan lewat — ada rasa tenang yang tidak bisa dibeli di restoran.
Jakarta Malam: Rasa di Tengah Hiruk Pikuk
Kuliner malam di Jakarta Pusat bukan hanya soal rasa, tapi juga soal suasana.
Lampu jalan, obrolan santai antar pengunjung, suara kipas sate, dan aroma nasi goreng menciptakan harmoni yang membuat siapa pun betah.
Di sini, kamu bisa menemukan kesederhanaan di tengah kota yang tak pernah tidur.
Tips untuk Pemburu Kuliner Malam
-
Datang antara pukul 19.00–23.00, saat penjual baru mulai sibuk.
-
Bawa uang tunai kecil; sebagian besar penjual belum menerima pembayaran digital.
-
Jangan takut antre — tempat yang ramai justru menandakan rasanya top!
-
Cicipi sambal di tiap warung, karena di Jakarta, sambal adalah identitas
Kuliner malam Jakarta Pusat adalah potret kehangatan di tengah hiruk-pikuk metropolis.
Dari nasi goreng kambing legendaris hingga bubur ayam pinggir jalan, semuanya punya satu benang merah: kejujuran rasa dan semangat hidup warga kota.
Mereka bekerja di bawah cahaya lampu jalan, tapi rasa masakannya mampu menerangi malam siapa pun yang mencicipinya.