CampurKita - Tak ada aroma yang lebih “Indonesia” daripada bawang tumis di wajan panas.

Tapi siapa pun yang sering masak tahu betul: bawang itu cepat berubah —
baru dikupas wangi, besok sudah kering atau lembek.
Padahal, kalau tahu rahasianya, bawang bisa segar dan tahan lama tanpa kehilangan aroma khasnya.

“Bawang itu seperti manusia — kalau terlalu lembap, mudah layu; kalau kering banget, kehilangan rasa.”

🌾 1. Simpan di Tempat yang Bernapas

Bawang merah dan putih tak suka tempat lembap.
Gunakan wadah anyaman bambu atau jaring gantung, bukan plastik tertutup.
Sirkulasi udara mencegah tumbuhnya jamur dan menjaga bawang tetap kering alami.

🧄 2. Jangan Campur Merah dan Putih

Keduanya punya kadar air berbeda.
Kalau disimpan bersama, salah satu akan cepat busuk dan menular ke yang lain.
Pisahkan, bahkan lebih baik lagi: simpan di kantong kain kecil terpisah.

🌾 3. Gunakan Abu Dapur atau Tepung

Kalau kamu punya bawang kupas yang ingin tahan lebih lama,
balurkan sedikit tepung terigu atau abu dapur halus di permukaannya.
Cara tradisional ini ampuh menjaga permukaan bawang tetap kering tanpa bahan kimia.

🍶 4. Bawang Goreng? Simpan dengan Trik Minyak

Bawang goreng sering melempem kalau disimpan sembarangan.
Triknya: setelah digoreng dan ditiriskan, dinginkan dulu, lalu tambahkan sedikit minyak baru sebelum masuk wadah.
Minyak segar menjaga kerenyahan lebih lama dan mencegah lembap.

🌾 5. Gunakan Silika Gel atau Beras Kering

Untuk penyimpanan jangka panjang, letakkan satu kantong kecil silika gel atau segenggam beras kering di wadah bawang.
Ia menyerap kelembapan berlebih dan memperpanjang umur bawang hingga dua kali lipat.

🎉 Penutup

Bawang adalah dasar dari semua rasa — jagalah ia seperti menjaga fondasi rumah.
Dengan trik sederhana ini, aroma dapurmu akan selalu hidup setiap hari.

💬 Pertanyaan Campur:
Kamu tim bawang kupas siap pakai di kulkas, atau bawang utuh di gantungan dapur klasik? Ceritain gaya penyimpananmu di kolom komentar!